Senin, 14 September 2015

Zhang Da and New Hope


http://www.apakabardunia.com/2011/06/zhang-da-kisah-seorang-anak-teladan.html


Setiap ada kata pertemuan pasti ada kata perpisahan, sama halnya dengan pagi dan malam, datang dan pergi, sehat dan sakit. Istilah-istilah yang berpasangan, bekerja saling bergantian atas nama waktu. 

Kata’perpisahan’ terdengar begitu kejam jika hanya disepakati oleh satu pihak. Sangat menyedihkan ditinggalkan orang terkasih dalam kondisi yang memilukkan. Namun beginilah hidup orang bisa datang dan pergi kapanpun mereka menghendaki. Jalan kehidupan seperti ini memang sedikit memilukan, ada sebagian yang bertahan dalam menghadapikondisi ini. Ada pula yang menyerah dan berserah terhadap kenyataan hidup tanpa berusaha malah hanya berharap orang yang pergi akan kembali lagi.

            Kisah ini dialami oleh seorang anak bernama Zhang Da, pada tahun 2001 ketika usianya menginjak 10 tahun ia ditingalkan oleh seorang yang paling ia kasihi yakni ibunya tak membuatnya terdiam menunggu datangnya keajaiban agar ibunya kembali pulang. Terlebih ibunya meninggalkan Zhang Da dengan kondisi ayahnya yang sakit keras. Kejadian tersebut menuntut Zhang Da untuk mengambil alih tanggung jawab ibunya. Hal yang paing menakjubkan di usia yang baru menginjak sepuluh tahun pada saat itu is masih bisa menjalani kewajibannya dalam menuntut ilmu, untuk sampai di sekolah Zhang Da harus melewati hutan-hutan kecil, terkadang Zhang Da mengambil beberapa tanaman dan jamur yang dapat ia masak. Setelah pulang sekolah Zhang Dai a bergabung dengan tukang batu dan bekerja untuk membelah batu-batuan besar untuk mendapatkan upah.

            Kehidupan seperti itu ia jalani selama lima tahun dengan kesabaran dan kegigihan. Selain itu hal luar biasa yang dilakukan oleh Zhang Da adalah ia belajar secara autodidak mengenai obat-obatan dari buku bekas yang ia beli. Pada akhirnya kisah Zhang Da ini tersebar luas dan Zhang Da mendapatkan penghargaan dari tinggi dari pemerintah karena telah melakukan perbuatan luar biasa. Dalam acara tersebut MC menanyakan kepada Zhang Da tentang apa hal yang palng ia inginkan, dan itu akan diwujudkan. Zhang Da terdiam dan akhirnya menjawab “saya ingin ibu kembali, ibu kembalilah ke rumah saya bisa mengurus ayah dan diri saya sendiri.” 

            Ini tentang keinginan sederhana yang lahir dari kejernihan hati seorang anak. Kembali adalah kata yang ampuh bagi Zhang Da untuk merajut kebahagiaannya yang lebih sempurna. Begitulah harapan mungkin bagi kita ‘kembali’ adalah kata sederhana yang tidak memiliki kekuatan apa-apa tapi bagi Zhang Da ‘kembali’ adalah sebuah harapan baru atas kebahagiaan yang paripurna yakni keutuhan keluarga dan kebersamaan yang sangat berharga. 

Terkadang 'kembali' akan menjadi hadiah yang sangat berharga bagi sebagian orang yang ditinggalkan....

It's Time To Comeback



http://theministrymama.com/2014/07/07/come-back-home/

Aku malu karena ruang ini tak pernah dikunjungi lagi oleh si pemilik…

Usang...
Tak terawat...
Berdebu...

Aku malu karena waktuku banyak terbuang sia-sia hanya untuk melalui perang dahsyat yang bergemuruh dalam hati...

Sungguh semuanya menyita waktuku...

Aku malu karena ruang ini terus meminta agar si pemilik berbagi kisahnya, ruang ini rindu akan perjalanan yang dilalui selama pemilik ini pergi…

Pada kenyataanya pemilik ruang ini adalah 'AKU'
Jangan khawatir, aku akan kembali mengisi ruang ini, karena setelah Rabb-ku dan kedua orangtuaku, ruangan ini adalah ruangan yang tepat untuk aku kembali…

Kembali untuk sekedar beristirahat dari rumitnya kondisi hati dan dari rasa sakit yang sulit untuk di obati…

Izinkan aku kembali, karena aku ingin mengobati luka ini...


-A-
23.34

Senin, 16 Maret 2015

DEAR OUR BROTHER @XINJIANG CHINA WE LOVE YOU

dakwahmedia.com
            Negara Indonesia Adalah Negara dengan penduduk yang mayoritas beragama islam. Betapa nikmatnya ketika kita dapat merasakan kemerdekaan dalam beragama, merasakan kenikmatan beribadah dan menjalani berbagai syariat-syariat islam. Lalu bagaimana dengan saudaraku disana? Tepatnya di sebuah provinsi bagian paling Barat RRC bernama Xinjiang. Sejak tahun 2009 mereka mengalami berbagai ujian karena mereka hanyalah kaum minoritas disana. Pertama kali saya membaca pemberitaan mengenai kasus kerusuhan yang terjadi di Xinjiang China ini melalui media cetak TEMPO, Pernah tidak kalian merasakan kemarahan atas tindakan ketidakadilan yang dilakukan kepada saudara-saudara kita disana? Mungkin saja mereka hanya berharap memiliki kesempatan untuk bisa merasakan nikmatnya beribadah dengan tenang tanpa dihantui dengan rasa takut akan ancaman bahaya yang menimpa mereka. Tapi kenapa??????????
            Xinjiang RRC merupakan satu dari beberapa Negara dimana saudara-saudara kita disana berjuang akan kemerdekaan dalam beragama. Masih ada Rohingnya, Palestina, dan masih banyak lagi. Berikut kalian bisa baca tentang apa yang terjadi pada saudara kita di Xinjiang China sampai dengan hari ini ketika saya membuka laptop dan muncul dalam beranda mengenai kondisi saudara kita disana.


Panjatkan do’a untuk seluruh saudara kita disana, karena kita adalah orang yang beruntung karena masih bisa merasakan nikmatnya beribadah kepada Allah. Do’akan mereka agar diberi kekuatan, kesabaran, dan ketabahan dalam menghadapi semuanya. Mudah-mudahan mereka akan segera merasakan apa yang kita rasakan di negeri ini. I love you to all my brothers and sisters there . You know although we never meet before. I know that our love to you pure because we're brother…. We Love You Because Allah SWT


Minggu, 15 Maret 2015

First Meeting FLP Jakarta Angkatan 19

Source : flpjakarta.wordpress.com
            Forum Lingkar Pena adalah sebuah komunitas yang sudah berdiri sejak 18 tahun yang lalu. Forum ini mewadahi orang-orang yang ingn sekali belajar tentang dunia kepenulisan, berkumpul dengan orang-orang yang memiliki passion yang sama, dan lingkungan yang membuat kita akan terus berusaha untuk selalu menghasilkan karya. Kemarin tepatnya pada tanggal 15 Maret 2015 merupakan first meeting untuk anggota pramuda FLP angkatan 19. Disana kita saling share mengenai motivasi menulis oleh Kang Arul dan Kang Taufan E. Prast (Kang Tep). Acaranya sangat menyenangkan dan berkesan. Pertemuan pertama kemarin memiliki tema besar Menggali Motivasi dan Kreatifitas Menulis. Dari dulu sampai sekarang setiap ikut pelatihan menulis semua tips dan saran mereka sama yaitu just do it!!! Ya menulislah. Ibaratnya jika ada 100 jurus jitu agar memiki tulisan yang bagus. Semua jurus itu dari 1 hingga 100 ya menulislah. Karena selama proses menulis itu kita sambil menyelami lautan pembelajaran. Dan pembelajaran yang paling efektif ya dengan menikmati setiap proses yang kita lakukan.
            Kang Arul menanyakan pada kami sebagai peserta. “Apakah kalian benar-benar ingin menjadi penulis?” Ya jawab kita semua. “Siapa disini yang ingin menjadi penulis yang bisa menghasilkan mahakarya yang dapat merubah cara pandang oranglain terhadap suatu hal?” Semuanya mengacungkan tangan. Sejujurnya aku tertampar dengan pernyataan beliau yang mengatakan “KALIAN TIDAK AKAN PERNAH MENJADI PENULIS JIKA KALIAN HANYA MEMBAYANGKANNYA.” Plaaaaaaaaaaaaakkkkk… pipi ini memerah aku bangun dari tidur panjang. Ya benar sekali kita semua kebanyakan hanya membayangkan bagaimana ketika kita bisa menghasilkan mahakarya tanpa berfikir bagaimana caranya agar semua itu tercapai. Dan berfikir tentang bagaimana proses untuk menghasilkan karya itu. Banyak sekali para penulis keren yang sekarang kita kenal bercerita tentang perjuangan mereka dalam menghasilkan karya. Ada yang sampai berdarah-darah berusaha sampai titik darah penghabisan.Intinya ya harus mulai. Kalau nggak sekarang kapan lagi. Kalau nggak sekarang mulainya terus kapan karyanya selesai? Mudah-mudahan kita bisa merangkai kata setiap hari agar mimpi kita bisa menjadi kenyataan. Wallahu a’lam bishawab.....

Anugerah Pagi


 Biarkan aku bercerita tentang dirinya bukan diriku. Mulai saat ini biarkan aku tidak menyebutkan kata aku dalam barisan kalimat. Aku akan mulai menulis dengan menyebutkan namanya entah dia atau pun beliau. Aku mulai ragu ketika kata aku sudah menjadi awal pembuka dari setiap rangkaian kalimat yang tersusun seolah-olah makna yang tersirat menjelaskan siapa aku. Sekarang giliran aku untuk meneritakan siapa kalian. Menjelaskan siapa diri kalian, menceritakan tentang apa yang benar-benar terjadi sebenarnya dalam kacamata milik aku. Biarkan saja, saatnya aku menguji rasa empati dan sensitifitasku dalam melihat suatu permasalahan atau bahkan suatu anugerah tuhan yang terkadang tidak disadari oleh banyak pihak. Ini tentang aku yang ingin menceritakan tentang kalian, mendefinisikan kebahagiaan yang ada dalam benak kalian. Mendefinisikan rasa syukur yang dimiliki oleh berbagai macam manusia karena memang Tuhan menawarkan kondisi yang berbeda kepada kita. Namun tetap beri aku kesempatan untuk bisa menceritakan diriku,karena aku pun ingin memberikan makna dan pelajaran pada sesama. Karena kalian tahu I’ve got a lot of miracle of my life. Butiran keajaiban yang aku dapatkan memang tak pernah aku duga sebelumnya. Aku juga ingin kalian merasakan dan menyadari bahwa keajaiban yang tuhan berikan kepada kita sangatlah luar biasa, sangatlah banyak, dan sangatlah mengejutkan. Namun hanya orang tertentu yang bisa merasakan. Karena hanya dengan melihat dengan kacamata yang jernih kita bisa melihat semua ini dengan jelas. Karena kalian tahu bertemunya kalian dengan pagi adalah anugerah yang luar biasa karena tuhan masih memberikan kesempatan kepada kita untuk melakukan sesuatu. Pagi tidak menjamin kelancaran hari dan kemudahan urusan. Namun pagi adalah anugerah berupa waktu yang memberikan tanda untuk memulai segala kebaikan, Jangan lewatkan pagi ini ayo bergerak!!! 
Wallahu a'lam bishawab....