http://www.worshiphousemedia.com/mini-movies/13146/alive |
Assalamualaikum, Adita
sudah kembali... Yupppp Adita yang sesungguhnya sudah kembali... She’s still
alive... Malam ini tanggal 26 April 2016 pukul 22.18 aku merasa kembali
hidup... dan pada Sabtu, 30 April 2016 sudah mulai bisa mengendalikan dan
menyalakan kembali harmonisasi kehidupan yang penuh gairah dan semangat untuk
aku kendalikan. Aku kembali bangun dari mimpi panjang yang tak pernah sekalipun
aku berusaha untuk bangun darinya. Kembali berusaha menapaki kenyataan hidup
tanpa dihantui bayang-bayang harapan kosong yang membuatku terlena.
Alhamdulillah... Alhamdullillah... Tak henti ku ucapkan Alhamdulillah sebagai
tanda syukurku bahwa Allah SWT masih memandangku dan memeluk mimpi-mimpiku.
Dalam sebuah ceramah
yang disampaikan oleh Aa Gym beliau
berkata bahwa daripada kita membicarakan oranglain ataupun membicarakan hal-hal
yang kurang bermanfaat lebih baik kita membicarakan Allah SWT (baca:mengingat kebaikan-kebaikan
dan kebesaran Allah). Allah yang maha pengasih dan penyayang. Allah yang maha
besar dan luas rahmatnya. Allah yang maha pengampun bagi setiap hambanya.
Mungkin kalau kita
kupas satu persatu dari sifat-sifat Allah dan kita refleksikan pada apa-apa
yang sudah kita terima sebagai hambanya. Akan sangaaaaattt banyaaak sekali
hal-hal yang kita ungkapan sebagai hambanya yang telah menerima banyak sekali
kenikmatan, kebahagiaan, keajaiban, dan pengampunan dari-Nya. Termasuk aku,
yang akhir-akhir ini sungguh merasakan nikatnya kembali pada-Nya. (Aku pun
heran selama ini aku kemana?)
You know what? Kalian
pernah denger nggak istilah “Is Not Easy To Be Mature” dan itu bener-bener aku
alami saat ini. Sejujurnya memang tidak mudah untuk menjadi orang dewasa, karena
permasalahan dan tantangan yang kita hadapi levelnya udah bukan easy atau
medium lagi. Bahkan di usia saat ini HARD (sulit). Tapi tantangan yang kita
anggap “HARD” ini sebetulnya tergantung dari bagaimana kita menyikapinya.
Kalian tahu? Bahwa sebanyak 10 persen dari hidup kita terdiri dari
kejadian-kejadian yang di luar konrol (kekuasaan) kita (qada dan qadar Allah
SWT) dan 90 persennya lagi ditentukan oleh bagaimana kita BEREAKSI terhadap
kejadian yang 10 persen tersebut. Dengan formula 90/10 tanpa harus
menjadi ahli matematika sekalipun kita bisa bangeeet untuk menjadi orang yang
paling bahagia di dunia. Coba deh kalian fikirkan, 10 persen dari kejadian yang
kalian alami itu bisa mempengaruhi 100 persen dari susana hati kita, dari
konsentrasi kita, dari kebahagiaan kita, dan dari ketentraman hati kita.
Contoh kasus: Hari ini
hari Senin kalian bangun terlambat dan buru-buru untuk mauk kerja, di
perjalanan kalian kena macet dan setelah jalan normal kembali ban mobil anda
kempes. Wohoo lengkaplah sudah, habis jatuh tertimpa tangga. “Fikiran tersebut
adalah fikiran dari orang-orang yang tidak memandang sesuatu dengan positif,
orang-orang seperti ini biasanya akan merasa gelisah dan finding someone or
something to be blame bahasa gaulnya mah nyalahkeun batur, mencari-cari objek
yang bisa disalahkan. Sampai kantor dia sudah bad mood, tersenyum saja susah,
ketika ia membuka tas ternyata handphone
ketinggalan. Masya Allah lengkaplah sudah. Hari itu dari pagi masuk kantor
sampai keluar kantor orang negatif ini tingkat menyebalkannya jadi meningkat,
ia memberikan enrgi negatif ke sekitar karena reaksi dia terhadap 10 persen
yang ia alami di hari itu ia tanggapi dengan sikap yang negatif. Akan berbeda
jadinya ketika ia bisa memberikan reaksi yang postif terhadap yang 10 persen
itu.
Untuk kalian yang
merasa bahwa saat ini 10 persen dari hal-hal yang tidak bisa kamu kendalikan
dirasa begitu sulit. Bersabarlah, berilah rekasi terindah selagi kamu bisa,
tunjukkan bahwa kalian adalah orang-orang yang berkualitas dan sangat realistis
dalam melihat sebuah keniscayaan yang masih bisa kendalikan, maka tetaplah
bahagia. Karena aku yakin, sebelum kau dihadapkan dengan 10 persen yang membuat
hatimu sedih, aku tahu betul bahwa kamu pernah merasakan yang namanya BAHAGIA.
Maka “BERBAHAGIALAH” karena kita tidak butuh persetujuan oranglain untuk
menjadi orang yang bahagia. Hadapi masalah apapun dengan positif dan bijak.
Beri waktu untuk berfikir dan merenung. Jangan terburu-buru dan yang terpenting
JUJUR kepada diri kalian sendiri walaupun KEJUJURANMU itu bisa jadi akan
menyakiti sesorang. Tapi tak ada akhlaq yang lebih indah selain KEJUJURAN dari
seorang insan. Wallahu a’lam bishawab.