Selasa, 11 Maret 2014

KETIKA DALIH MEMBERIKAN TOLERANSI !!!

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8DU1AUIv_NzJtKPj-1PvOEgFTKgH2elh7oMiX8G2BX3qpAAXlpCEr23RkGzJUtQyl4wRAhEWD-sBIch4k_8wsmq6PoL1tyi19Z_GGKyz4fmo1w6IcoalPAaxDpDttZu1RKB0mjeRBkT53/s1600/no.jpg
Source: http://www.lovethispic.com/image/45510/no-negative-thoughts-allowed

Sudah cukup lama saya tidak menulis di blog ini, sebenarnya tangan ini sudah gatal untuk mengetik kata demi kata untuk merangkai banyak gagasan dan ide-ide dalam otak yang sudah mulai memberontak, melompat-lompat dan berteriak histeris agar saya satukan mereka semua dalam sebuah KARYA. Sejujurnya memang tak mudah untuk menjadi seseorang yang konsisten dalam menulis, terkadang saya berdalih bahwa alasan saya tidak menulis karena sulitnya mendapatkan inspirasi untuk menulis. Sejujurya dalih tersebut saya jadikan sebagai senjata yang dapat membuat hati saya tenang karena dalih saya tadi seolah-olah memberikan toleransi kepada saya untuk berfikir bahwa tidak apa-apa hari ini kamu tidak menulis. Sejujrnya pada awalnya keadaan tersebut membuat saya jauh lebih tenang, tetapi ketenangan tersebut tidaklah bertahan lama. Ketidaktenangan pun mulai mengganggu pikiran. Saya pikir ini bertanda bahwa pikiran positif sudah mulai meniupkan energinya kepada saya untuk mengingat kembali tentang suatu hal yang bener-bener ingin saya lakukan, tentang suatu hal yang benar-benar saya inginkan dan tentang suatu hal yang ingin sekali saya dapatkan. Dan hal yang sebenarnya ingin sekali saya lakukan adalah menulis.
Sedikit bercerita tentang hobiku dalam menulis dimulai pada saat kelas dua atau tiga SD saya lupa lagi, tepatnya pada saat itu bapak saya tercinta memberikan sebuah hadiah untuk ketiga anaknya yakni sebuah komputer. Pada awalnya saya hanya iseng mempelajari Microsoft word dengan mencoba mengetik biodata pribadi. Pada zaman itu anak SD kebanyakan menulis biodata yang isinya hal-hal konyol seperti makanan favorit, minuman favorit, artis dan aktor favorit, lagu dan penyanyi  favorit, dan masih banyak lagi. Mengingat hal itu lucu sekali rasanya tapi memang itulah kenyataannya. Dengan menggunakan tulisan comic sans ms yang saat itu merupakan tulisan yang paling kece dibandingkan dengan jenis tulisan  lainnya saya menuliskan biodata pribadi. Karena masih agak gaptek dan nggak begitu mengerti bagaimana cara mengoperasikan komputer saya mencoba-coba untuk print biodata yang sudah susah payah saya buat. Alhasil karena ketidaktahuan  dan rasa ingin tau yang tinggi seorang bocah bernama Adita Dyah Asokawati dengan percaya diri dia pun  klik print à OKE awalnya senang karena akhirnya saya bisa memiliki hard copy dari biodata saya sendiri. Tapi saya heran laah kenapa printer ini tidak berhenti mencetak biodata saya. Saya menatap printer lemas dan cemas aduh bagaimana ini. Alhasil Adita Dyah Asokawati pun mencetak sekitar 70 lembar HVS biodatanya dengan cuma-cuma. B) daebak
Naaah itulah sepotong sejarah dimana saya mengenal dunia menulis. Inget ya dunia menulis bukan dunia mengetik. Dari kejadian itu saya mencoba untuk menulis cerita, karena saya belum tahu bagaimana cara menulis sebuah cerita yang baik dan benar pada saat itu saya pun mulai menulis dengan gaya ini:

Ibu: Mau kemana nak?
Anak: Aku mau main bosan di rumah.
Ibu: Kerjakan PR mu sekarang!!! Sebelum ibu marah!!!

Percakapan diatas hanyalah ilustrasi dari tulisan saya pada saat itu. Saya pun membuat berbagai cerita dengan pola tersebut. Setelah dewasa baru saya sadar Adita dulu kamu bukan nulis cerita tapi kamu menulus percakapan… hheehhee J
Akhirnya saya pun melanjutkan untuk meningkatkan kemampuanku dalam menulis dengan bergabung di forum lingkar pena Kota Sukabumi pada saat SMP. Lagi-lagi karena pada saat itu saya sangat labil sekali dan tidak begitu memahami tentang apa yang sebenarnya saya ingin lakukan alhasil hanya bertahan tiga bulan di komunitas tersebut dan mulai mencintai dunia olahraga yakni basket. Akhirnya pada saat SMP saya tidak mengasah kemampuan saya dalam menulis. 
Beranjak SMA, alhamdulillah saya melanjutkan sekolah di sebuah pesantren daerah Cianjur, pada saat SMA saya tinggal di asrama dan lagi-lagi tidak mengasah kemampuan menulis karena membuat dalih bahwa saya tidak memiliki media atau alat (baca:laptop) untuk menulis, alhasil saya menunda lagi hinga kelas dua SMA. Naah mulai saat itulah pada saat kelas dua SMA saya mulai melatih kemampuan menulis saya dengan menulis diary dan membuat catatan di facebook, walaupun harus pulang pergi warnet dan mencuri-curi kesempatan ketika bimbel di luar pondok sejujurnya saya sangat menikmati proses tersebut, dan kedua hal tersebut hanya bertahan hingga kelas tiga SMA.
Setelah lulus SMA, akhirnya Adita Dyah Asokawati masuk ke salah satu sekolah tinggi ekonomi islam bilangan bogor. Ibu pun membelikan saya laptop untuk pertama kalinya. Pada saat itu saya berjanji akan secara konsisten utnuk menulis dan membuat buku. Tapi hal tersebut tertunda lagi, Pada saat semester satu dan dua saya mengikuti program matrikulasi dan pada saat itu saya hanya fokus menulis prosa, puisi, dan beberapa surat yang tak bisa disampaikan. Mengapa saya rajin menulis ketiga genre tersebut? Karena saya tidak perlu menggunakan terlalu banyak kata. Kemampuan saya pada saat itu masih tergolong rendah sehingga tidak bisa menulis terlalu banyak.Selain itu untuk kali pertama saya terbius korean wave. Awalnya saya benear-benar tidak tahu industri hiburan dari negeri ginseng itu. Dimulai pada saat saya meminta film untuk ditonton karena saya tidak pernah keluar asrama pada hari libur dan selalu memutuskan untuk stay at dorm every weekend terkadang membuat saya bosan dan ingin sedikit mendapatkan hiburan, diberikanlah saya drama korea My Girl friend is gumiho pada saat itu. Berawal dari situlah saya mulai sedikit menikmati hiburan tersebut. 
Singkat cerita saya memasuki semester tiga di Sentul, dan saya mengikuti berbagai organisasi disana. Lagi…lagi…dan lagi… saya membuat dalih bahwa saya tidak memiliki waktu untuk menulis karena saya terlalu sibuk dalam berorganisasi. Waktu pun berlalu saya pun memasuki semester empat, pada suatu malam hari Senin pada tanggal 8 April 2013 saya merenung tentang waktu yang sudah saya sia-siakan hanya karena sebuah dalih. Betapa saya adalah seorang pecundang yang mampu dikelabui oleh dalih selama bertahun-tahun. Pada malam itu saya membulatkan tekad pokoknya mulai besok saya akan mulai menulis setiap hari tanpa alasan apapun saya harus melakukannya, suka atau tidak, sibuk atau tidak, ada inspirasi atau tidak, pokoknya saya harus menulis!!!
Keesokan harinya pada hari Selasa tanggal 9 April 2013 saya mengalami kejadian yang sangat luar biasa. Saya mendapati bahwa Allah SWT sepertinya sedang jatuh cinta kepada saya dengan memberikan ujian yang menurut saya sangat efektif untuk membuat saya jera. Tepatnya di jalanan panjang sentul yang mulus di depan pom bensin saya berencana pulang bersama seorang teman. Karena saya sedang membonceng seorang teman sangat tidak mungkin untuk menyimpan tas di bagian punggung belakang, karena itu semua akan memakan tempat duduk untuk saya dan juga teman saya. Berhubung motor saya matic saya pun memutuskan untuk menyimpan tas di bawah kaki saya. Tak pernah terlintas bahwa ha itu akan terjadi ketika sedang melaju secara tiba-tiba dan entah mengapa tas saya jatuh ke badan jalan. Lantas saya tidak langsung memberhentikan motor saya karena ada beberapa mobil dan motor yang berada di belakang motor saya. Saya pun melaju beberapa meter ke depan untuk menepi. Akhirnya saya berhasil menepi dengan selamat dalam keadaan tas saya berada di tengah jalan. Saya berlari untuk meraih tas saya kala itu, beberapa mobil  melintas dan membelokkan kendaraan mereka karena mereka melihat ada tas yang jatuh di tengah jalan. Saat itu saya belum berhasil menyebrangi jalan untuk meraih tas saya karena kendaraan yang melaju di jalan ini sangatlah cepat. Sampai pada akhirnya saya menyaksikan sendiri ketika mobil sport berwarna putih melesat begitu cepat dan menggeleng tas saya. “Ooohhh” ekspresi saya pada saat itu dan segera saya berlari meraih tas saya. Kemudian saya membuka tas saya dan mendapati laptop saya yang sudah hancur, layarnya sudah mengeluarkan cairan berwarna pelangi yang terbelah dan keyboard yang terlepas dari badannya. Selain itu buku tebal hard copy bejudul “Agar menjadi wanita yang paling bahagia di dunia” yang pada saat itu saya bawa pun rusak. Wahhh betapa dahsyatnya gilasan itu. Tetapi ada satu hal yang membuat saya tertegun dan kagum, Masya Allah Al-Qur’an kesayangan yang saya bawa pada saat itu yang posisinya bertumpuk dengan buku tebal dan laptop SEDIKITPUN TIDAK RUSAK lalu saya mencium Al-Qur’an itu. Sejujurnya tak ada perasaan sedih yang saya rasakan. Justru saya bersyukur karena saya tetap diberi keselamatan, kalau saja tas yang jatuh di jalan tadi tergilas motor saya sendiri mungkin motor saya akan oleng dan jatuh. Selain itu bagaimana jika tas saya yang jatuh itu bisa menyebabkan oranglain mengalami kecelakaan. Saya sangat bersyukur pada saat itu, karena mendapati bahwa Allah sedang jatuh cinta kepadaku dengan memberikan peristiwa ini.
Dan pada akhirnya saya dapat mengenali kekurangan yang ada pada diri saya. Ternyata saya selalu mengalami kekalahan dalam memulai. Lawan pertama yang harus saya hadapi dan taklukan adalah para prajurit-prajurit dalih yang seenaknya berjalan-jalan dan bertamasya di mindset dan fantasi saya. Sebenarnya saya sudah banyak mengalahkan banyak prajurit-prajurit dalih mulai dari kelas teri hingga kelas kakap, tapi itulah saya sama halnya dalam pertandingan ada yang kalah dan ada yang menang. Untuk saat ini di usia sekarang, saya berharap bisa memenagkan semua babak dalam pertandingan melawan kemalasan. Selain itu menunda adalah kesalahan terbesar yang pernah saya lakukan padahal saya selalu diingatkan dengan sebuah penggalan ayat QS.Al-Insyiroh ayat 7
 “Faidza faroghta fanshob”, artinya : “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.”
Siapapun yang membaca tulisan ini semoga kalian mendapatkan pelajaran yang berharga dari sini. Jangan sampai kalian biarkan dalih yang dibuat oleh diri kita sendiri seolah-olah dapat memberikan dispensasi kepada kita untuk tidak melakukan hal yang sebenarnya ingin sekali kita lakukan. Dan kita saling mendo’akan semoga kita menjadi pemuda-pemudi penerus bangsa dan agama yang kreatif dan produktif. Untuk kemajuan Indonesia dan Islam yang lebih baik LET’S FIGHTING !!!!!!


Azzikra, 12 Maret 2014 Pukul : 01.17



5 komentar:

  1. wow, nice story and great share.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. :) alhamdulillah terimakasih kka,,,
      nii adita lg menebus kesalahan hhee :)

      Hapus
  2. Nah, gitu dong. Ng-blog oge... Hehehe... Sekalian promosi http://nineteenboy.blogspot.com/ buka juga ya...

    BalasHapus
  3. Keren bgt tulisan adita ternyata.. Subhanallah.. Trus berkarya yaaa shalehah.. :*

    BalasHapus