Jumat, 29 November 2013

Filosofi BERNAFAS


Dalam catatan kali ini mari kita berbincang tentang filosofi nafas. Sebelum terlalu jauh untuk berbicara tentang filosofi nafas sebelumnya saya ingin berbagi makna filosofi itu sendiri menurut beberapa informasi yang saya dapatkan. Nah, yang pertama adalah pilihan jawaban terbanyak dari yahoo answer memilih makna dari filosofi adalah suatu pandangan,tolak ukur,dan pegangan hidup. Dalam sumber lain yang saya baca bahwa filosofi sebenarnya diambil dari bahasa belanda, dan dalam bahasa indonesia dikenal dengan filsafat. Dalam artian yang sempit kata “filosofi” merupakan pola berfikir manusia, prinsip hidup, ataupun cara berfikir manusia yang timbul karena peristiwa fenomena-fenomena kehidupan yang telah mereka alami.
Dalam sumber tersebut juga menceritakan bahwa betapa pentingnya “filosofi” bagi kehidupan agar setidaknya seseorang mempunyai sebuah pegangan hidup yang positif. Bagi sebagian orang, filosofi digunakan sebagai panutan hidup ataupun prinsip.
Mungkin pemaparan diatas hanya bagian kecil dari makna filosofi itu sendiri. Setidaknya kalian sudah bisa membayangkan dan memahani apa itu filosofi.
Ok let’s start to make your own philosophy :)
Apa yang ada di benak kalian ketika kalian mendengar kata “nafas”. Mungkin ada yang berfikir bahwa nafas adalah tanda seseorang masih hidup, yup betul banget. Mungkin ada lagi yang berpendapat bahwa ketika mendengar kata nafas yang terlintas di benaknya adalah tabung oxygen (oke bisa jadi) , dan banyak lagi hal-hal unik yang terlintas dalam benak masing-masing orang.
Sekarang saya akan meneritakan tentang apa yang terlintas dalam benak saya ketika mendengar kata nafas, hal yang pertama terlintas dalam benak saya adalah “kesempatan”. Mengapa kesempatan yang terlintas dalam benak saya? Sejarahnya pada suatu hari saya bersama keluarga besar pergi ke daerah dengan iklim yang sangat sejuk pada saat lebaran 2013 lalu. Saya termasuk orang yang senang menikmati alam dengan cara memejamkan mata. Ketika saya menghirup udara yang sangat sejuk di daerah yang sangat menawarkan ketenangan pada setiap pengunjungnya sangat mendukung sekali. Hirupan udara segar yang saya lakukan awalnya mengingatkan saya untuk tak hentinya bersyukur betapa Allah SWT sudah memberikan nikmat yang sangat besar kepada setiap hambanya. Hirupan udara selanjutnya membawa saya pada pikiran bahwa saya masih hidup | saya masih bisa beraktifitas seperti biasanya. Hirupan udara yang berikutnya membawaku pikiranku mengingat keluarga terdekat,rekan terdekat, dan orang-orang yang saya kenal yang sudah meninggal dunia. Pada akhirnya pikiran saya bermuara pada simpulan yang tepat yakni kesempatan. Mulai dari hari itu saya berpikir untuk tidak menyianyiakan hidup karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi pada diri kita selanjutnya dan kita pun tidak memiliki pengetahuan tentang berapakah jatah usia kita yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita.
Mulai dari hari itu saya merencanakan banyak hal untuk melakukan percepatan dalam hal apapun. Saya yakin kalian pun akan melakuakn hal yang sama seperti halnya saya. Karena saya yakin bahwa banyak sekali hal yang harus saya dan kalian  lakukan, banyak amanah yang harus saya dan kalian jalankan, banyak air mata yang harus saya dan kalian  hapuskan, intinya banyak yang harus saya dan kalian bahagiakan terutama orangtua kita masing-masing “because sometime We are so BUSY growing up and We often FORGET they are also growing OLD dan sedangkan pengetahuan kita tentang kesempatan yang diberikan Allah SWT pun tidak ada. Maka dari itu hal terbaik yang bisa saya dan kalian lakukan sekarang adalah melakukan yang terbaik dalam hal apapun.
Intinya ketika kita masih bisa bernafas berarti kita masih memiliki kesempatan untuk melakukan apapun, terlepas apapun yang dilakukannya itu bermanfaat maupun tidak hal tersebut kita yang memutuskan. So make your best decision.
Orang yang cerdas yakni orang yang mampu memanfaatkan momentum ketika memiliki “kesempatan” untuk membawa dan mempersiapkan bekal terbaik yang akan dibawanya ketika meninggal dunia. Karena bekal yang dibutuhkan adalah bekal berupa amalan shalih dan amalan yang baik.
Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma mengabarkan, “Aku sedang duduk bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala datang seorang lelaki dari kalangan Anshar. Ia mengucapkan salam kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berkata,

‘Ya Rasulullah, mukmin manakah yang paling utama?’
Beliau menjawab, ‘Yang paling baik akhlaknya di antara mereka.’
 ‘Mukmin manakah yang paling cerdas?’, tanya lelaki itu lagi. Beliau menjawab:
Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 1384)

 Pada akhirnya hanya kepada Allah SWT segalanya kembali, saya akhiri catatan ini dengan formula paling efektif karya Aa Gym 3M: Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal kecil, dan Mulai sekarang juga.
Let’s make your own philosophy and make your time usefull, make your life better. Is not mean that I will not do anything. I share to you and we can practice together. We both learn together, we both struggle together. and finally we can make smile in every sadness. Insya Allah 

1 komentar: