Dalam
catatan kali ini mari kita berbincang tentang filosofi nafas. Sebelum terlalu
jauh untuk berbicara tentang filosofi nafas sebelumnya saya ingin berbagi makna
filosofi itu sendiri menurut beberapa informasi yang saya dapatkan. Nah, yang
pertama adalah pilihan jawaban terbanyak dari yahoo answer memilih
makna dari filosofi adalah suatu pandangan,tolak ukur,dan pegangan hidup. Dalam
sumber lain yang saya baca bahwa filosofi sebenarnya diambil dari bahasa
belanda, dan dalam bahasa indonesia dikenal dengan filsafat. Dalam artian yang
sempit kata “filosofi” merupakan pola berfikir manusia, prinsip hidup, ataupun
cara berfikir manusia yang timbul karena peristiwa fenomena-fenomena kehidupan
yang telah mereka alami.
Dalam sumber tersebut juga menceritakan bahwa betapa
pentingnya “filosofi” bagi kehidupan agar setidaknya seseorang mempunyai sebuah
pegangan hidup yang positif. Bagi sebagian orang, filosofi digunakan sebagai
panutan hidup ataupun prinsip.
Mungkin pemaparan diatas hanya bagian kecil dari makna
filosofi itu sendiri. Setidaknya kalian sudah bisa membayangkan dan memahani
apa itu filosofi.
Ok let’s start to make your own philosophy :)
Apa yang ada di benak kalian ketika kalian mendengar kata
“nafas”. Mungkin ada yang berfikir bahwa nafas adalah tanda seseorang masih
hidup, yup betul banget. Mungkin ada lagi yang berpendapat bahwa ketika
mendengar kata nafas yang terlintas di benaknya adalah tabung oxygen (oke bisa
jadi) , dan banyak lagi hal-hal unik yang terlintas dalam benak masing-masing
orang.
Sekarang saya akan meneritakan tentang apa yang terlintas
dalam benak saya ketika mendengar kata nafas, hal yang pertama terlintas dalam
benak saya adalah “kesempatan”. Mengapa kesempatan yang terlintas dalam benak
saya? Sejarahnya pada suatu hari saya bersama keluarga besar pergi ke daerah
dengan iklim yang sangat sejuk pada saat lebaran 2013 lalu. Saya termasuk orang
yang senang menikmati alam dengan cara memejamkan mata. Ketika saya menghirup
udara yang sangat sejuk di daerah yang sangat menawarkan ketenangan pada setiap
pengunjungnya sangat mendukung sekali. Hirupan udara segar yang saya lakukan
awalnya mengingatkan saya untuk tak hentinya bersyukur betapa Allah SWT sudah
memberikan nikmat yang sangat besar kepada setiap hambanya. Hirupan udara
selanjutnya membawa saya pada pikiran bahwa saya masih hidup | saya
masih bisa beraktifitas seperti biasanya. Hirupan udara yang berikutnya
membawaku pikiranku mengingat keluarga terdekat,rekan terdekat, dan orang-orang
yang saya kenal yang sudah meninggal dunia. Pada akhirnya pikiran saya bermuara
pada simpulan yang tepat yakni kesempatan. Mulai dari hari itu saya berpikir
untuk tidak menyianyiakan hidup karena kita tidak akan pernah tahu apa yang
akan terjadi pada diri kita selanjutnya dan kita pun tidak memiliki pengetahuan
tentang berapakah jatah usia kita yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita.
Mulai
dari hari itu saya merencanakan banyak hal untuk melakukan percepatan dalam hal
apapun. Saya yakin kalian pun akan melakuakn hal yang sama seperti halnya saya.
Karena saya yakin bahwa banyak sekali hal yang harus saya dan kalian
lakukan, banyak amanah yang harus saya dan kalian jalankan, banyak air
mata yang harus saya dan kalian hapuskan, intinya banyak yang harus saya
dan kalian bahagiakan terutama orangtua kita masing-masing “because
sometime We are so BUSY growing up and We often FORGET they are also growing OLD dan
sedangkan pengetahuan kita tentang kesempatan yang diberikan Allah SWT pun
tidak ada. Maka dari itu hal terbaik yang bisa saya dan kalian lakukan sekarang
adalah melakukan yang terbaik dalam hal apapun.
Intinya ketika kita masih bisa bernafas berarti kita masih
memiliki kesempatan untuk melakukan apapun, terlepas apapun yang dilakukannya
itu bermanfaat maupun tidak hal tersebut kita yang memutuskan. So make
your best decision.
Orang yang cerdas yakni orang yang mampu memanfaatkan momentum
ketika memiliki “kesempatan” untuk membawa dan mempersiapkan bekal terbaik yang
akan dibawanya ketika meninggal dunia. Karena bekal yang dibutuhkan adalah
bekal berupa amalan shalih dan amalan yang baik.
Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma mengabarkan, “Aku
sedang duduk bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala datang
seorang lelaki dari kalangan Anshar. Ia mengucapkan salam kepada Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berkata,
‘Ya Rasulullah, mukmin manakah yang paling utama?’
Beliau menjawab, ‘Yang paling baik akhlaknya di
antara mereka.’
‘Mukmin manakah yang paling cerdas?’, tanya lelaki itu lagi. Beliau
menjawab:
“Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik
persiapannya untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang
cerdas.” (HR.
Ibnu Majah no. 4259, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam
Ash-Shahihah no. 1384)
Pada akhirnya hanya kepada
Allah SWT segalanya kembali, saya akhiri catatan ini dengan formula paling
efektif karya Aa Gym 3M: Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal
kecil, dan Mulai sekarang juga.
Let’s make your own philosophy and make your time usefull,
make your life better. Is not mean that I will not do anything. I share to you
and we can practice together. We both learn together, we both struggle
together. and finally we can make smile in every sadness. Insya Allah
www.productivemuslim.com
BalasHapus